PEMIKIRAN KH. AHMAD DAHLAN TENTANG PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
Abstract
Â
ABSTRAK
Â
Pendidikan merupakan hal penting sehingga bangsa ini bermartabat dan diperhitungkan dengan negara lain. KH. Ahmad Dahlandengan konsep pendidikannya membentuk anak didik menjadi manusia yang bertaqwa dan berakhlak mulia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang datanya didapat dengan melakukan penelitian pustaka (library research) diarahkan dalam memahami pesan-pesan yang ada dalam suatu teks. Penelitian ini termasuk penelitian biografi, karena berusaha menyimpulkan, menganalisis dan membuat interpretasi mengenai pemikiran tokoh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui biografi dan pemikiran KH. Ahmad Dahlan terhadappendidikan Islam di Indonesia. Hasil temuannya adalah Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta pad tahun 1869 M/ 1295 H. Dengan nama kecil Muhammad Darwis. Ayahnya seorang Ulama’ bernama KH. Abu Bakar bin KH. Sulaiman, pejabat khatib di masjid besar kesultanan Yogyakarta. Adapun buah pemikirannya diantaranya: 1). Dalam bidang aqidah, sejalan dengan pandangan dan pemikiran ulama’ Salaf. 2). Beragama itu adalah beramal, artinya berkarya dan berbuat sesuatu, melakukan tindakan sesuai dengan pedoman al-Qur’an dan as-Sunnah. 3). Dasar pokok hukum Islam adalah al-Qur’an dan as-Sunnah. 4). Terdapat lima jalan untuk memahami al-Qur’an yaitu: mengerti artinya, memahami maksudnya (tafsir), selalu bertanya kepada diri sendiri, apakah larangan dan perintah agama yang telah diketahui telah ditinggal dan perintah agamanya telah dikerjakan, tidak mencari ayat lain sebelum isi ayat sebelumnya dikejakan. 5). Tindakan nyata adalah wujud kongrit dari penerjemahan al-Qur’an, dan organisasi adalah wadah dari tindakan nyata tersebut. 6). Sebagai landasan agar seseorang suka dan bergembira, maka orang tersebut harus yakin bahwa mati itu bahaya, akan tetapi lupa kepada kematian merupakan bahaya yang jauh lebih besar dari kematian itu sendiri. 7). Kunci persoalan peningkatan kualitas hidup dan kemajuan umat Islam adalah pemahaman terhadap berbagai ilmu pengetahuan yang sedang berkembang dalam tata kehidupan masyarakat. 8). Pembinaan generasi muda (kader) dilakukan dengan jalan interaksi langsung. 9). Strategi menghadapi perubahan sosial akibat modernisasi adalah merujuk kembali al-Qur’an, menghilangkan sikap fatalisme, sikap taqlid. 10). Obyek gerakan da’wah Muhammadiyah melalui rakyat kecil, kaum fakir miskin, para hartawan dan para intlektual.
Â
Â
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Danasaputra, Djumhur, 1979, Sejarah Pendidikan, Bandung: CV. Ilmu
Djarnawi, Hadikusumo, tt: 67, Dari Jamal ad-Din al- Afghani sampai KH. Ahmad Dahlan, Yogyakarta: Persatuan
Hasbullah, 1995, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers
Jalaluddin, 1990, Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta: Kalam Mulia
Jaenuri, Ahmad, 1981, Muhammad Gerakan Reformasi Islam di Jawa pada awal abad ke-20, Surabaya: Bina Ilmu
Khazin, 2005, Menggugat Pendidikan Muhammasiyah, Malang: UMM Press
Ma’arif, Ahmad Syafi’i, 1985, Islam dan Kenegaraan, Jakarta: LP3ES
Ma’arif, Syafi’i Ma’arif, 1994, Peta Bumi Intlektual Muslim, Bandung: Mizan
Mulkhan, Abdul Munir, 1990, Pemikiran Kyai Haji Ahmad Dahlan Dan Muhammadiyah Dalam Perspektif Perubahan Sosial, Jakarta: Bumi Aksara
Nugroho, Adi, 2009, Biorgafi Singkat KH. Ahmad Dahlan, Yogyakarta: garasi
Salam, Solichin, 1995, Riwayat KH. Ahmad Dahlan Muhammadiah setengah Abad, Jakarta: Rajawali Pers
Tamar, Djaja, 1975, Orang-orang Besar Indonesia, Jakarta: Pustaka Antara
Wirjosukarto, Amir Hamzah, 1968, Pembaharuan Pendidikan dan Pengajaran Islam, Yogyakarta: Pustaka SM
Zuhairini, dkk, 1995, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
DOI: https://doi.org/10.61689/inspirasi.v3i2.135
Article Metrics
Abstract view : 1452 timesPDF - 101 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.